Soppeng, newspost.my.id. |. - Menjelang bulan suci Ramadhan, fenomena balapan liar kembali marak, namun kali ini bukan sepeda motor yang digunakan, melainkan sepeda.
Aksi berbahaya ini diduga terjadi di berbagai lokasi, terutama pada tengah malam, tanpa penerangan yang memadai, sehingga membahayakan para peserta dan pengguna jalan lainnya.
Tak sekadar adu kecepatan, balapan sepeda liar ini juga melibatkan taruhan dengan nominal yang tidak sedikit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah taruhan berkisar antara Rp2 juta hingga Rp6 juta, menjadikannya lebih dari sekadar ajang uji nyali, tetapi juga praktik perjudian yang semakin terorganisir.
Salah satu insiden yang menarik perhatian terjadi di Tompi Jompo, Bentengge, pada pukul 12 malam kemarin.
Sejumlah pembalap nekat beraksi di jalan raya, menimbulkan keresahan di kalangan warga. Beberapa di antara mereka bahkan tidak menggunakan alat keselamatan apa pun, meningkatkan risiko kecelakaan yang fatal.
“Balapan sepeda liar ini bukan hanya sekadar kesenangan, tetapi sudah menjadi aktivitas berbahaya. Apalagi, tanpa penerangan dan pengamanan yang layak, risikonya semakin tinggi,” kata ketua LSM LPKN Alfret, Jum'at (28/2).
Kendati demikian, warga berharap agar aparat kepolisian segera menertibkan aksi ini sebelum jatuh korban. (Tim)