Soppeng. Newspost.my.id. | - Proyek peningkatan Jalan Balubu di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, menuai kritik keras.
Jalan beton yang dikelola oleh CV. RIZQA PRATAMA dengan anggaran lebih dari Rp 1 miliar dari APBD 2024, mengalami keretakan meski baru selesai dikerjakan.
Cara penanganan keretakan yang diduga menggunakan lem justru memicu pertanyaan serius tentang kualitas pengerjaan dan pengawasan proyek.
Ketua Lembaga Kajian dan Advokasi HAM Indonesia (LHI) Soppeng, Mahmud Cambang, dengan tegas menyatakan bahwa kejadian ini menunjukkan kurangnya profesionalisme.
“Beberapa titik jalan terlihat sudah retak, padahal tahapan pekerjaannya masih baru. Anehnya, keretakan itu malah ditambal menggunakan lem. Ini tidak sesuai standar. Seharusnya ditutup dengan campuran semen, bukan bahan seperti itu,” ujarnya kepada media, Sabtu (7/12/2024).
Mahmud juga mempertanyakan peran pengawasan proyek yang dipercayakan kepada CV. TRI NUR HASGA sebagai konsultan pengawas.
”Bagaimana mungkin jalan dengan nilai miliaran rupiah dari dana publik bisa mengalami kerusakan dini seperti ini? Apakah pengawasan dilakukan secara asal-asalan? Pihak terkait harus bertanggung jawab,” pungkasnya.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan proyek seperti ini tidak hanya merugikan anggaran publik, tetapi juga mencederai kepercayaan masyarakat.
“Pengawasan yang lemah jelas menjadi akar permasalahan. CV. TRI NUR HASGA sebagai konsultan pengawas harus memberikan penjelasan. Ini bukan hanya soal hasil akhir, tapi juga soal proses yang tidak mengikuti standar teknis,” katanya.
Dikatakannya , bahwa dugaan ini mencerminkan lemahnya penerapan pengendalian mutu dalam pengerjaan proyek yang seharusnya menjadi prioritas utama.
”Dana sebesar ini digunakan untuk pembangunan, tapi hasilnya jauh dari harapan. Tidak ada alasan untuk membiarkan kesalahan ini berlalu begitu saja,” tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana kegiatan belum memberikan keterangan resmi.