MAKASSAR, Newspost.my.id, | - Kampanye Paslon 01, Andi Mapparemma dan Andi Adawiah (siAP-ADA) di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Soppeng semakin terganggu dengan munculnya permainan kartu remi yang hampir selalu terjadi di setiap titik kegiatan kampanye.
Sejumlah tim Paslon 01 yang sedang menjalankan kampanye merasa kesal dan terganggu karena permainan kartu remi ini kerap kali muncul, seolah menjadi aksi yang sengaja dilakukan oleh tim pendukung Paslon 02.
Fenomena ini menjadi sorotan, karena setiap kali tim Paslon 01 melakukan kegiatan kampanye di suatu desa, permainan kartu remi dengan cepat muncul dalam bentuk kerumunan orang. Tim kampanye Paslon 01 menilai adanya pola yang mencurigakan di balik fenomena ini.
“Kami mulai curiga bahwa permainan ini sengaja dimunculkan sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian publik atau bahkan mengganggu suasana kampanye kami. Hal ini sudah terjadi hampir di setiap titik kampanye kami, hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari tempat kami melakukan kegiatan,” ujar Sekretaris Direktorat Hukum dan Advokasi siAP-ADA, Muhammad Ichwan Syawal, Kamis (14/11/2024).
Wawan panggilan akrabnya mengatakan, meski permainan kartu remi itu tidak dapat dibuktikan secara langsung sebagai tindakan yang melanggar hukum atau aturan pemilu, tim kampanye Paslon 01 tetap merasa bahwa ada unsur yang patut diwaspadai.
“Memang tidak ada regulasi yang jelas mengatur soal permainan kartu remi seperti ini, tetapi jelas ada nuansa yang mengganggu, terutama karena ini terjadi hampir bersamaan dengan kegiatan kampanye kami. Kami berharap pengawas pemilu, baik itu Bawaslu maupun aparat kepolisian setempat, bisa lebih proaktif untuk memantau dan mengawasi hal ini,” katanya.
Wawan juga mengingatkan bahwa meskipun permainan kartu remi tersebut tidak melanggar aturan secara eksplisit, tindakan seperti ini dapat menciptakan ketidaknyamanan dan mengganggu proses demokrasi yang seharusnya berlangsung dengan jujur dan adil.
“Kami tidak ingin ada pihak-pihak yang bermain curang dengan cara-cara yang tidak etis. Kami percaya bahwa pilkada harus berjalan dengan fair dan damai, tanpa ada upaya-upaya yang merusak suasana kampanye,” Wawan menegaskan.
Seiring dengan berkembangnya keluhan dari tim Paslon 01, masyarakat pun mulai merespons hal ini dengan berbagai pendapat. Beberapa warga menyatakan bahwa mereka merasa terganggu dengan keberadaan permainan kartu remi yang tiba-tiba muncul di sekitar titik kampanye Paslon 01.
“Kami juga merasa heran, kenapa setiap kali Paslon 01 berkampanye, ada saja permainan kartu remi yang dilakukan di sekitar sana. Ini jelas mencurigakan,” ungkap salah seorang warga yang memilih untuk tetap anonim.
Tanggapan Ketua Tim Hukum siAP-ADA
Dihubungi terpisah, Ketua Tim Hukum Paslon 01, Arham MSi La Palellung, membenarkan adanya laporan tentang permainan kartu remi yang diduga melibatkan tim pendukung Paslon 02. Arham, yang juga pernah ikut terlibat dalam kampanye Paslon 01, mengungkapkan bahwa dirinya sendiri pernah mengalami kejadian serupa.
“Saya sendiri pernah mendapatkan permainan kartu remi di titik yang sama pada saat saya ikut kampanye Paslon 01. Ini jelas sudah menjadi perhatian kami,” ungkap La Palellung.
Selain itu, La Palellung mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima banyak pengaduan dari warga yang merasa terganggu oleh permainan kartu remi yang masif di beberapa desa. "Banyak warga yang melapor, mengatakan bahwa permainan kartu remi ini sering muncul setiap kali kami kampanye. Kami menduga ini adalah upaya yang sengaja dilakukan untuk menciptakan gangguan,” lanjutnya.
Kritik terhadap pemberitaan yang tidak berdasar
La Palellung juga menyoroti pemberitaan yang dinilai tendensius mengenai kesiapan Paslon 01 dalam menghadapi debat publik. Belakangan ini, beberapa media mengeluarkan pemberitaan yang mengindikasikan bahwa Paslon 01 tidak siap untuk menghadapi debat publik yang kedua. Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Hukum itu dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
"Saya harap teman-teman wartawan berhenti dengan pemberitaan yang berisikan opini liar. Siapa yang bilang kalau kami tidak siap debat? tanyakan langsung pada KPU," ujar Arham dengan nada tegas.
“Jangan membuat berita yang kesannya fitnah dan hoax, apalagi tanpa sumber yang jelas. Kami di 01 lebih dari sekedar siap untuk debat publik," lanjutnya.
La Palellung yang juga menegaskan bahwa Paslon 01 tidak pernah takut untuk mengikuti debat publik.
"Ngapain kami takut debat publik? Paslon kami sudah sangat berpengalaman di atas panggung debat. Bahkan, justru kami yang rugi kalau tidak debat publik. Terbukti, setelah debat publik pertama, rating dan elektabilitas pasangan 01 meningkat tajam," ungkapnya.
Dia juga menambahkan bahwa banyak pemilih yang berpindah dukungan setelah menyaksikan debat publik pertama.
"Banyak pemilih yang pindah setelah menyaksikan paslon kami di debat pertama. Jadi saya ingatkan, hentikan pemberitaan yang tidak berdasarkan fakta, kecuali kalau ada sumber resmi dari pihak kami atau KPU yang menolak debat," ujar Ketua Umum (nonaktif) AMJI-RI itu.
Meskipun situasi ini semakin memanas, Tim Paslon 01 tetap berharap agar proses pilkada berjalan dengan damai dan penuh rasa saling menghormati antar pasangan calon. Paslon 01 mengajak seluruh pihak untuk menjaga integritas kampanye dan menghindari praktik-praktik yang dapat merusak jalannya demokrasi. (RED)