Makassar, Newspost.my.id, | - Tanggapan yang muncul terkait debat publik pertama Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Soppeng 2024 yang digelar di Hotel Novotel, Makassar, Jumat (8/11/2024) lalu, menuai perhatian. Salah satu isu yang disorot adalah pernyataan dari Andi Mapparemma, calon bupati dari Paslon 01 (SIAP-ADA), yang diduga menyalahkan aparatur desa dalam hal penyaluran bantuan sosial (bansos). Namun, pihak Paslon 01 menanggapi tudingan ini dengan klarifikasi yang tegas.
Dalam debat tersebut, muncul pertanyaan yang berkaitan dengan penyaluran bantuan sosial kepada kelompok rentan yang seringkali tidak tepat sasaran, menimbulkan ketidakadilan, dan ketimpangan sosial. Pertanyaan ini, menurut Direktur Tim Hukum dan Advokasi Paslon 01, Arham MSi La Palellung, bukanlah pertanyaan sembarangan, melainkan hasil survei lapangan yang menggali permasalahan riil di Kabupaten Soppeng. Hal ini mencerminkan adanya masalah struktural terkait bansos yang belum diatasi dengan baik oleh pemerintah daerah.
Sebagai seorang putra daerah yang pernah menjabat anggota dewan selama beberapa periode, Andi Mapparemma sangat memahami persoalan ini. Ia dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat desa dan selama masa jabatannya lebih banyak memikirkan kepentingan pedesaan. Bahkan dalam visi-misinya, Andi Mapparemma menegaskan komitmennya untuk menata kota dari desa. Ia percaya bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus dimulai dari perbaikan di tingkat desa, karena desa adalah fondasi utama dari kemajuan suatu daerah. Oleh karena itu, ia menyampaikan tanggapannya dengan tujuan untuk memperbaiki dan memastikan bantuan sosial dapat diterima oleh yang berhak, tanpa diskriminasi dan tanpa tekanan politik.
"Tenanglah para kepala desa," ujar Andi Mapparemma dalam salah satu kesempatan. "Kelak, ketika saya terpilih menjadi bupati, kita akan sama-sama membangun desa agar semakin baik. Kami tidak akan mempolitisasi bantuan sosial atau menggunakan desa untuk kepentingan politik praktis. Yang kami inginkan adalah agar seluruh masyarakat, khususnya di desa, mendapat hak yang sama, tanpa tekanan dari pihak manapun."
Pernyataan Andi Mapparemma yang kemudian direspons oleh Paslon 02 dalam debat, dijelaskan lebih lanjut oleh Arham MSi La Palellung. Menurutnya, tidak ada yang perlu dirisaukan oleh aparat desa atau pihak manapun terkait tanggapan tersebut. Andi Mapparemma hanya menekankan bahwa masih banyak ditemukan kasus di mana bantuan sosial di desa-desa di Soppeng disalahgunakan atau dipolitisasi. Banyak warga desa yang terpaksa mengikuti kehendak kepala desa agar bisa menerima bantuan, atau bahkan bantuan tersebut hilang begitu saja jika warga tersebut tidak mendukung kebijakan politik tertentu.
"Jika Paslon 01 terpilih, kami berkomitmen untuk menghilangkan praktik semacam ini dan memastikan distribusi bantuan sosial yang adil, transparan, dan bebas dari politik," ujar La Palellung saat ditemui di salah satu kafe di Kota Makassar, Selasa (12/11/2024).
La Palellung juga menegaskan bahwa tanggapan Andi Mapparemma dalam debat adalah bentuk keseriusan Paslon 01 dalam menciptakan keadilan sosial. Ia menilai bahwa evaluasi dan pengawasan terhadap penyaluran bantuan sosial sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada diskriminasi atau penyalahgunaan.
"Sangat disayangkan jika ada pihak tertentu yang mempolitisasi tanggapan ini dengan tujuan mendiskreditkan kami atau menganggap kami menyerang aparat desa," ujar La Palellung.
Paslon 01, lanjut La Palellung, tidak memiliki niat untuk menyudutkan pihak manapun. Tanggapan tersebut justru merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki sistem penyaluran bantuan sosial agar lebih tepat sasaran dan bebas dari intervensi politik. Oleh karena itu, pihak Paslon 01 mengajak semua pihak, termasuk aparat desa, untuk berpolitik dengan cara yang profesional, cerdas, dan tidak terbawa oleh isu-isu yang tidak mendasar.
"Mari kita semua berkompetisi dalam suasana yang sehat, dengan mengedepankan kepentingan masyarakat dan bukan kepentingan politik sesaat. Yang penting adalah memastikan bantuan sosial sampai ke tangan yang berhak, tanpa ada tekanan atau diskriminasi," tutup La Palellung.
La Palellung berharap agar seluruh pihak dapat fokus pada agenda perubahan yang membawa kebaikan bagi masyarakat Soppeng, tanpa terjebak dalam politik praktis yang merugikan.
Kepada pihak yang menuding Andi Mapparemma telah menyalahkan aparatur desa agar lebih memahami lagi konteks debat publik. Jangan asal menulis. Ini debat publik, tutup Ketua Umum Aliansi Media Jurnalis Independen Republik Indonesia (AMJI-RI) non aktif itu. (***)