-->
  • Jelajahi

    Copyright © NEWS POST | BERITA HARI INI TERKINI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dugaan Korupsi Pengadaan Seragam Sekolah di Soppeng Tahun Anggaran 2023, Ketua LHI Desak Penegak Hukum Usut Tuntas

    NewsPost
    Jumat, 29 November 2024, 20:30 WIB Last Updated 2024-11-29T13:30:24Z

     

     Soppeng. Newspost.my.id. |    -- Pengadaan seragam sekolah untuk siswa SD dan SMP di Kabupaten Soppeng tahun anggaran 2023, dengan anggaran mencapai Rp 4,8 miliar, kini berada dalam pusaran dugaan korupsi.


    Selain diduga adanya penyimpangan dalam proses pelelangan, pelaksanaan pengadaan seragam tersebut juga dituding tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi teknis yang ditetapkan.


     

     Ketua Tim Lembaga Kajian dan Advokasi HAM Indonesia (LHI), Mahmud Cambang, secara tegas mengkritik penyelenggaraan pengadaan ini.


    Ia menyatakan bahwa banyak kejanggalan yang mencerminkan lemahnya pengelolaan serta indikasi kuat adanya penyalahgunaan anggaran.


    “Kami melihat adanya pola yang sistematis dalam proyek ini yang mengarah pada dugaan tindak pidana korupsi. Proses lelangnya terindikasi tidak transparan, lebih cenderung tertutup, dan diduga sarat kepentingan. Sementara itu, hasil pengadaan seragam justru tidak sesuai spesifikasi dan RAB,” tegas Mahmud Cambang.



    Mahmud menuntut agar pihak-pihak terkait, termasuk penyelenggara proyek, segera bertanggung jawab atas dugaan ini.


    “Penyelenggara pengadaan ini harus memberikan penjelasan terbuka dan bertanggung jawab jika terbukti bersalah. Kami dari LHI mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut dugaan ini secara mendalam dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku. Tidak boleh ada kompromi terhadap tindakan yang merugikan keuangan negara dan hak masyarakat,” ujarnya.



    Ia juga menyoroti kualitas seragam yang telah diterima oleh siswa, yang disebut tidak layak pakai.


    “Seragam ini diduga dibuat dengan material yang tidak sesuai spesifikasi, longgar, dan tidak nyaman dipakai, bahkan kancingnya tidak sesuai. Hal ini membuktikan bahwa pengadaan ini jauh dari prinsip profesionalitas dan integritas,” beber Mahmud.


    Hingga berita ini dirilis, belum ada tanggapan resmi dari pihak penyelenggara terkait tudingan ini. (***)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini